Laman
Kamis, 21 Juni 2012
Kamis, 07 Juni 2012
Apa Itu HOMEPIMPAH Reggae??
Apa Itu HOMEPIMPAH reggae

Sekitar tahun 1986 musik Reggae mulai dikumandangkan di Indonesia, band tersebut adalah Black Company sebuah band dengan genre Reggae, beberapa tahun kemudian muncul Asian Roots yang merupakan turunan dari band sebelumnya, kemudian ada Asian Force dan Abresso, Jamming.
Dengan cerita diatas tepatnya tanggal 15 Mei 2010 kita sepakat membentuk sebuah grup musik dengan beraliran REGGAE yang kita beri nama HOMEPIMPAH reggaeKami terbentuk dari beberapa individu yang berhobby sama yang dulunya membawakan suatu aliran musik yang lain
Semoga musik kami bisa diterima dimasyarakat dan dengan motto kami bahwa REGGAE SAY NO TO DRUG AND ALCOHOL !!!
Semoga musik kami bisa diterima dimasyarakat dan dengan motto kami bahwa REGGAE SAY NO TO DRUG AND ALCOHOL !!!
Tips Merawat Rambut Gimbal
![]() |
yayan rastafara brada |
Berikut ini adalah beberapa langkah perawatan bagi teman-teman yang memiliki rambut gimbal atau dreadlocks :
1. Para pakar rambut menyarankan untuk tidak membasahi rambut dalam jangka waktu empat hingga enam minggu setelah proses penggimbalan. Dalam kurun waktu tersebut, bisa dipastikan kulit kepala akan terasa gatal dan sangat kotor karena debu dan minyak yang berasal dari kulit kepala. Nah, untuk membersihkan kulit kepala yang gatal, pilih produk perawatan kulit yang tidak menyumbat pori atau menyebabkan penumpukan seperti anti-itch scalp oil dan organic root stimulator herbal cleanser. Tuangkan kedua produk tersebut masing-masing sebanyak satu tetes pada sehelai kapas, dan oleskan sedikit demi sedikit ke kulit kepala.
2. Pada masa-masa awal, minta bantuan profesional untuk membantu merawat rambut gimbal kamu. Mereka dapat memperlihatkan bagaimana cara menjaga rambut terlihat rapi dan terawat.
3. Untuk mencegah rambut gimbal terlihat kusam, jauhi produk-produk yang mengandung kadar minyak tinggi seperti petroleum jelly dan petrolaum. Produk-produk tersebut bisa menyebabkan penumpukan dan menyisakan residu yang dapat merusak gimbal.
4. Jangan pula menggunakan lilin (wax) meskipun ada pula yang berargumen sebaliknya. Dalam banyak kasus, penggunaan lilin dapat menyebabkab penumpukan di sela-sela rambut dan meninggalkan residu lengket seiring berlalunya waktu. Sebagai alternatif, gunakan produk yang memiliki kandungan minyak yang hampir mirip dengan minyak alami rambut, seperti minyak patchouli atau essential oils seperti tea tree oil, rosemary oil, atau jojoba oil. Tea tree oil sebenarnya merupakan pilihan yang paling tepat karena dapat menghilangkan rasa gatal pada kulit kepala.
5. Untuk menjaga gimbal agar tidak rusak, gunakan penutup kepala longgar yang terbuat dari satin atau sutra ketika tidur. Bahan polyester juga pilihan yang baik karena membiarkan rambut bernafas meskipun ditutupi. Jika tidak mau menggunakan tutup kepala, gunakan sarung bantal yang terbuat dari satin atau sutra.
6. Jika gimbal sudah jadi, beberapa pakar rambut menyarankan untuk melakukan keramas setiap dua sampai tiga minggu sekali. Akan tetapi, frekuensi ini masih dapat disesuaikan dengan kebutuhan kamu. Keramas rambut secara hati-hati dan lembut. Ketika membasuh kulit kepala, pijat secara lembut menggunakan ujung-ujung jari dan jaga agar gimbal tidak kusut.
7. Gunakan shampoo yang mampu menjaga kelembapan alami serta menjaga derajat keasaman rambut. Untuk conditioner, beberapa orang memilih untuk tidak menggunakannya karena khawatir akan mengendurkan gimbal dan membuat rambut terlampau lembut.
Minggu, 03 Juni 2012
Sejarah Bob Roots

Bob Roots terbentuk tanggal 07 Agustus
2009 atas prakarsa lima orang mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri (STAIN) Kediri yaitu Joni, Najib, Fandi, Fauzi dan Rahmat. Hal
ini bermula dari diadakannya program Kuliah Kerja Nyata (KKN) oleh STAIN
Kediri yang saat itu bertempat di Blitar. Secara kebetulan dalam KKN
tersebut mereka berkumpul dalam satu kelompok yaitu Posko 25 dan oleh
pihak STAIN di tempatkan di rumah Cak Huri, Desa Langon Kec. Ponggok
Kab. Blitar. Sebelumnya mereka sudah sering bertemu di kampus karena
mereka juga sesama anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Musik “Amoeba”
STAIN Kediri.
Ide membuat band pertama muncul di
sela-sela kesibukan anggota Posko 25 dalam melaksanakan program KKN yang
waktu itu bertepatan dengan HUT RI Ke-64. Gagasan tersebut muncul
karena adanya inisiatif dari mereka untuk mengadakan sebuah kegiatan
yang dapat meningkatkan rasa nasionalisme warga masyarakat desa
tersebut, karena memang pada saat itu kesadaran mereka akan pentingnya
memperingati HUT RI masih sangat kurang. Kemudian Posko 25 mengadakan
kegiatan perlombaan yang pada malam harinya diadakan penutupan. Mulanya
penutupan hanya akan diisi pembagian hadiah saja. Tapi karena dirasa
kurang meriah, akhirnya mereka sepakat membentuk sebuah band untuk
memeriahkan acara tersebut dan terbentuklah “Taneman Ijo” sebagai awal
mula berdirinya Bob Roots.
Awalnya Taneman Ijo beranggotakan Joni
dan Rahmat yang dulunya personil BANGKU KOSONG. Pada saat KKN mereka
bertemu dengan Najib (mantan drummer SANDAL JEPIT), Fauzi (dari E-5
BAND) dan Fandi (dulunya vokalist KAKA BAND). Nama Taneman Ijo sendiri
diambil dari warna sebuah tanaman yang menjadi identitas musik reggae.
Sejak terbentuknya Taneman Ijo, hampir tiap minggu tawaran manggung
terus berdatangan. Mulai undangan manggung di acara penutupan program
KKN Posko lain, acara Agustusan, hingga menjadi guest star di acara
Parade dan Festival Band. Banyak dari mereka tertarik mengundang Taneman
Ijo karena jenis musik yang diusung band tersebut terhitung jarang
beredar di pasaran. Lagu-lagu yang dibawakan juga dapat dinikmati semua
kalangan seperti Bebas Merdeka (Stevent & Coconut Treez), Hitam
Putih (Cozy Republik) dan Sayidan (Shaggy Dog).
Padatnya jadwal manggung inilah yang
menjadikan Tanaman Ijo terus berkembang dengan pesat.Seiring berakhirnya
program KKN, maka secara tidak langsung Taneman Ijo pun juga ikut
bubar. Tapi karena nama Taneman Ijo sudah mulai menyebar luas di wilayah
Blitar, maka beberapa personilnya berusaha tetap eksis di band
tersebut. Adalah Joni, Rahmat dan Najib yang ingin lebih serius dalam
bermusik sekaligus ingin mengenalkan reggae kepada masyarakat luas.
Mereka sepakat untuk merubah nama Taneman Ijo menjadi Ras Bebas,
sekaligus memasukkan Perdana (dari THE INSIDE) sebagai keyboardist baru
Ras Bebas.
Nama Ras Bebas sendiri diangkat karena
adanya keinginan para personilnya untuk memadukan reggae dengan aliran
musik lainnya seperti ska, rocksteady, musik tradisional, pop, blues,
jazz dan sebagainya. Sejak saat itu Ras Babas mulai merintis dari awal
dalam bermusik di wilayah Kediri. Dan menginjak akhir 2009, nama Ras
Bebas pun sudah mulai dikenal masyarakat luas melalui tampil di
acara-acara musik tingkat kabupaten.Merasa kurang lengkap dalam
komposisi musik mereka, Ras Bebas memasukkan Putra (mantan gitaris
PANDAWA) dan Tugas (dari DJIMBE 89) sebagai personil baru band tersebut.
Kemudian mereka juga merubah lagi nama Ras Bebas menjadi Bob Roots,
yang dirasa lebih sesuai dengan jenis komposisi musik mereka. Kata Bob
diambil dari nama Bob Marley, seorang musisi kelas dunia yang telah
berhasil mempopulerkan musik reggae ke seluruh dunia. Sedangkan kata
Roots berasal dari bahasa Inggris bermakna akar, yang maknanya lebih
merujuk pada alunan irama musik yang sangat kental (nge-Roots) dengan
nuansa reggae seperti pada lagu-lagu ciptaan Bob Marley.
Dilihat dari filosofinya, kata Bob Roots
mempunyai makna perpaduan antara irama musik reggae yang kental
(nge-Roots) dengan aliran musik lainnya seperti ska, rocksteady, musik
tradisional, pop, blues, jazz dan sebagainya sehingga akan tercipta
sebuah aliran reggae baru yang lebih mempunyai ciri khas tersendiri.
Ulang tahun pertama Bob Roots menjadi tolak ukur untuk lebih serius lagi
dalam bermusik. Adalah Reza (dulunya gitaris DEVILLA) dan Wawan (mantan
vocalist PICKTOR SOEBARDJO) yang kemudian bergabung dengan Bob Roots
sekaligus menjadikan komposisi musik mereka menjadi semakin lengkap.
Hingga saat ini Bob Roots sudah menelurkan mini album yang berisi empat
lagu yaitu Dansa Kawan, Kediri My Lovely City, Happy Birthday dan Maming
(Malam Mingguan), serta menjadikan lagu Dansa Kawan sebagai hits single
dalam mini album mereka. Thanks for all, That is our story, kita Tunggu
kritik dan saran dari sahabat semua.
CP : 08563663647
Reggae Tidak Harus Rasta
Di Indonesia, reggae hampir selalu
diidentikkan dengan rasta. Padahal, reggae dan rasta sesungguhnya adalah
dua hal yang berbeda. “Reggae adalah nama genre musik, sedangkan rasta
atau singkatan dari rastafari adalah sebuah pilihan jalan hidup, way of
life,” ujar Ras Muhamad, pemusik reggae yang 12 tahun menekuni dunia
reggae di New York dan penganut ajaran filosofi rasta. Repotnya, di
balik hinggar-bingar dan kegembiraan yang dibawa reggae, ada stigma yang
melekat pada para penggemar musik tersebut. Dan stigma tersebut turut
melekat pada filosofi rasta itu sendiri.
“Di sini, penggemar musik reggae, atau
sering salah kaprah disebut rastafarian, diidentikkan dengan penghisap
ganja dan bergaya hidup semaunya, tanpa tujuan,” ungkap Ras yang bernama
asli Muhamad Egar ini. Padahal, filosofi rasta sesungguhnya justru
mengajarkan seseorang hidup bersih, tertib, dan memiliki prinsip serta
tujuan hidup yang jelas. Penganut rasta yang sesungguhnya menolak minum
alkohol, makan daging, dan bahkan mengisap rokok. “Para anggota The
Wailers (band asli Bob Marley) tidak ada yang merokok. Merokok menyalahi
ajaran rastafari,” papar Ras.
Ras mengungkapkan, tidak semua penggemar
reggae adalah penganut rasta, dan sebaliknya, tidak semua penganut
rasta harus menyenangi lagu reggae. Reggae diidentikkan dengan rasta
karena Bob Marley—pembawa genre musik tersebut ke dunia adalah seorang
penganut rasta. Ras menambahkan, salah satu bukti bahwa komunitas reggae
di Indonesia sebagian besar belum memahami ajaran rastafari adalah
tidak adanya pemahaman terhadap hal-hal mendasar dari filosofi itu.
“Misalnya waktu saya tanya mereka tentang Marcus Garvey dan Haile
Selassie, mereka tidak tahu. Padahal itu adalah dua tokoh utama dalam
ajaran rastafari,” ungkap pemuda yang menggelung rambut panjangnya dalam
sorban ini.
Pemusik Tony Q Rastafara pun mengakui,
meski ia menggunakan embel-embel nama Rastafara, tetapi dia bukan
seorang penganut rasta. Tony mencoba memahami ajaran rastafari yang
menurut dia bisa diperas menjadi satu hakikat filosofi, yakni cinta
damai. “Yang saya ikuti cuma cinta damai itu,” tutur Tony yang tidak mau
menyentuh ganja itu.
Namun, meski tidak memahami dan
menjalankan seluruh filosofi rastafari, para penggemar dan pelaku reggae
di Indonesia mengaku mendapatkan sesuatu di balik musik yang mereka
cintai itu. Biasanya, dimulai dari menyenangi musik reggae (dan lirik
lagu-lagunya), para penggemar itu kemudian mulai tertarik mempelajari
filosofi dan ajaran yang ada di baliknya.
Seperti diakui Hendry Moses Billy,
gitaris grup Papa Rasta asal Yogya, yang mengaku musik reggae semakin
menguatkan kebenciannya terhadap ketidakadilan dan penyalahgunaan
wewenang. Setiap ditilang polisi, ia lebih memilih berdebat daripada
“berdamai”. “Masalahnya bukan pada uang, tetapi praktik seperti itu
tidak adil,” tandas Moses yang mengaku sering dibuntuti orang tak
dikenal saat beli rokok tengah malam karena dikira mau beli ganja.
Sementara Steven mengaku dirinya menjadi
lebih bijak dalam memandang hidup sejak menggeluti musik reggae. Musik
reggae, terutama yang dipopulerkan Bob Marley, menurut Steven,
mengajarkan perdamaian, keadilan, dan antikekerasan. “Jadi kami
memberontak terhadap ketidakadilan, tetapi tidak antikemapanan. Kalau
reggae tumbuh, maka di Indonesia tidak akan ada perang. Indonesia akan
tersenyum dengan reggae,” ujar Steven mantap.
Sila dan Joni dari Bali menegaskan,
seorang rasta sejati tidak harus identik dengan penampilan ala Bob
Marley. “Rasta sejati itu ada di dalam hati,” tandas Sila sambil
mengepalkan tangan kanan untuk menepuk dadanya.
Sumber: Kompas
Diedit oleh nusareggae.or.id
Korelasi Vespa dan Reggae
Vespa,
kendaraan roda dua yang berasal dari negara Benito Mussolini ini memang
memiliki keunikan tersendiri dan memiliki sejarah yang panjang sampai
akhirnya kendaraan yang berarti “Tawon” dalam bahasa Italia tersebut
mampu menembus berbagai negara, lapisan masyarakat, bahkan sampai
mengintervensi kedalam budaya sampai menciptakan suatu sub-kultur
tertentu. Salah satu contoh pembaurannya menjadi suatu bagian dari
sub-kultur bisa dilihat dari stigmanya atas “kendaraannya para kaum
Mods” atau sepeda motornya kaum Skinhead, khususnya di Inggris pada era
’60-an.
Pada era itu memang lumayan marak
dijumpai para “mereka” yang sering berpenampilan dengan menggunakan
jaket ala seorang penerbang, dengan sepatu bot Dr.Martens serta bergaya
rambut pendek (malah cenderung botak) sehingga terkesan bergaya militan
walaupun belum tentu semua karakteristik mereka seperti itu, apalagi
mereka sering berkendara di jalan dengan menggunakan kendaraan yang
notabene latar belakang kendaraan tersebut justru tercipta akibat
“solusi pembayaran utang” Italia atas kekalahan mereka dalam Perang
Dunia kedua.
Lantas apa korelasi antara kendaraan
yang teknologinya terinspirasi dari teknologi pesawat terbang tersebut
dengan Reggae yang notabene adalah musik yang identik dengan musiknya
para kulit hitam pada era itu? Tidak bisa dipungkiri bahwa maraknya para
imigran kulit hitam yang berada di Inggris pada masa itu, turut membawa
musikalitasnya kedalam pergaulan mereka sehari-hari, khususnya kepada
para remaja bahkan sampai ke orang dewasa di negeri asalnya The Beatles,
The Who, Sham 69, tersebut. Sedangkan Inggris sendiri (bahkan mungkin
sampai sekarang) adalah trend-setter atau salah satu kiblat musik dunia.
Selera musik para imigran kulit hitam
tersebut pun ternyata cukup digemari oleh anak muda disana dan bahkan
mengakar dengan sangat kuatnya sampai merasuk kedalam lingkungan kaum
“Mods” yang notabene sebutan “Mods” tersebut dikarenakan karakteristik
mereka yang cenderung “Modernist”, baik itu dalam masalah fashion bahkan
sampai dalam segi musik. Sehingga tidak heran jika akibat dari
pergaulan mereka dengan para imigran kulit hitam tersebut, banyak dari
kaum Mods yang menggemari musik-musik yang sering dibawakan oleh “The
Maytals”, “Laurel Aitken”, dan lain sebagainya yang berada di era
tersebut, sehingga di era itu pun tidak asing terdengar istilah seperti
Rude boys, Skinhead Reggae, bahkan sampai melegendanya pengaruh-pengaruh
dari Trojan Records.
Sedangkan diluar segi musik, saat itu
Vespa merupakan salah satu kendaraan favorit, karena selain harganya
cenderung murah dan teknologi sepeda motor tersebut diadopsi dari
teknologi pesawat terbang, sehingga tidak heran jika Vespa cenderung
lebih kuat dan tahan lama. Bahkan konon Vespa sewaktu awal-awal
dikeluarkan dari pabriknya ke pasar, dulunya Vespa sampai menggunakan
ban pesawat terbang betulan. Mungkin karena sebab itu juga kenapa logo
yang sering diusung oleh kaum Mods ini pun sampai menggunakan logo yang
ada pada pesawat tempur Inggris. Dan media pun turut mempopulerkan
keunikan kombinasi antara sub-kultur tersebut dengan kendaraan khas
mereka.
Namun Vespa memang bukanlah hanya
sekedar kendaraan biasa. Vespa yang dulu dikenal memiliki sejarah
sebagai kendaraan simbol “pembayaran dosa” akibat kejamnya Perang Dunia,
sehingga tidak heran kendaraan tersebut cenderung dijual dengan harga
murah dari negara asalnya, tetapi kini Vespa sudah berganti menjadi
simbol kendaraan yang bisa dikatakan sebagai kendaraan yang bermakna
“solideritas”. Fakta ini terkadang bisa dilihat dari solideritas
persaudaraan para pengendara Vespa khususnya di tanah air, dimana bila
ada Vespa yang mogok di jalan, penggendara Vespa lainnya yang kebetulan
melintas dan melihat peristiwa itu akan turut berhenti sejenak seraya
menawarkan bantuan kepada pengendara tersebut.
Solideritas semacam ini secara sadar
atau tidak sadar telah merepresentasikan pesan “One love” dimana
perbedaan layaknya perbedaan kulit hitam dan kulit putih pun bisa
menjadi lenyap hanya dengan sebuah kendaraan yang disebut dengan musik.
Dan semuanya pun terasa semakin kebetulan, karena benang merah diantara
musik tersebut dengan kendaraan Vespa itu, ternyata terdapat andil
Reggae di dalamnya.
(A.J Siahaan)
Bersatulah! Rapatkan Barisan!
Reggae tidak mengenal band baru & band lama, semuanya satu mengusung: One Love!
Singkirkan paradigma, gue band lama
& elo band baru, semua musisi reggae sama…! Tidak ada kata senior
& junior dalam musik reggae. Atau gue lebih suka nonton band ini,
gue lebih suka nonton band itu. Atau gue lebih suka joget kalo band ini
yang lagi perform. Tidak ada perbedaan dalam reggae, selama musik itu
musik reggae, kita harus support dan respect! Dukung terus musisi Reggae
Indonesia..!
Singkirkan budaya apa-apa maunya
gratisan! – Masuk gigs/acara musik reggae maunya gratisan! (Sebuah acara
dibuat tidak gratisan). – Karya musisi album reggae maunya juga dpt
gratisan/bajakan! (Dibutuhkan kreativitas, keringat & kerja keras
dan biaya untuk menghasilkan sebuah karya musik reggae).
Percaya atau tidak, apabila budaya
gratisan menjadi budaya permanen, itu sama halnya dapat membuat musisi
reggae menggantung mic-nya, menggantung gitarnya! Hargailah hasil karya
musisi Reggae Indonesia atau karya anak bangsa sendiri, siapa lagi kalau
bukan kita sendiri?
Kita sangat berterima kasih dengan semua band-band yang terus ikut
berjuang bersama kami dalam menggaungkan musik reggae dalam acara-acara
yang kita gelar. Sekali lagi, terima kasih untuk semua musisi/band-band
reggae. Doakan agar kami bisa keliling Indonesia membuat gigs atau acara
musik reggae sekaligus bersilahturahmi dengan musisi dan komunitas di
daerah-daerah di Indonesia. Doakan saja agar hal ini dapat terwujud.

Ayo…Ayo..Bersatulah! Rapatkan Barisan!
Kita kibarkan musik reggae dengan hal-hal yang positif agar musik reggae
semakin mendapatkan tempat di hati masyarakat umum. Dan, tentunya buang
semua paradigma gratisan di musik reggae! Kita yakin musik reggae di
Indonesia semakin solid! Ada satu hal kekuatan dan keunikan dalam musik
reggae, yaitu: tidak terpengaruh dengan hingar-bingar kancah musik
sedang trend, musik reggae terus berjalan di relnya. keep on the track!
Kita harus semua saling support & respect, karena hal itu dapat
membuat kita bisa mandiri dalam berteriak One Love!
Jika kita dapat menghargai hasil karya
anak bangsa sendiri, khususnya karya musisi reggae Indonesia. Niscaya
pergerakan Reggae Indonesia akan Tetap Berkibar!
Jah bless you all…
Love & Respect!
sumber: indoreggae
foto: blogtingtung
Reggae Bukan Hanya Pantai, Tapi Juga Tentang Alam Kalian
Polusi, erosi datang dan menyakiti
Musnahkan semua mimpi kami
Bumiku merintih, bumiku menangis
( Tropical Forest – Bumi Merintih )
Seiring tren musik reggae yang terus
berkembang, banyak tumbuh pecinta reggae baru yang terus bermunculan.
Membanggakan diri mencintai reggae, tapi belum tahu makna sebuah
reggae. Bukan saya menggurui kalian yang suka reggae atau dalam bahasa
gaulnya sok pintar. Bukan dan sama sekali tidak ada maksud seperti itu.
Tapi saya hanya ingin menyampaikan sebuah pesan. Bahwa reggae bukan
Rastafarian, reggae bukan hanya ganja. Dan tentu saja reggae bukan tentang hanya pantai dan hidup santainya.!!!!
Kenapa saya menuliskan reggae bukan
hanya pantai? Karena saya ingin mengajak teman-teman untuk sama-sama
berpikir, untuk sama-sama berpendapat. Dalam era Imanez dengan lagu
santainya kita melihat sebuah lirik yang cukup fenomenal. Dimana lirik
yang mengatakan bahwa “anak pantai dan hidup santainya” . Kita tidak
bisa menyalahkan Imanez begitu saja, karena paling tidak beliau juga
membawa banyak warna dalam musik ini. Tapi yang kita perhatikan adalah
bagaimana lirik itu menjadi sebuah tren budaya. Bahwa reggae haruslah
pantai dan hidup santai. Cinta reggae harus santai, dan cinta reggae
harus pergi ke pantai. Dan sadar atau tidak sadar itu membuat pecinta
reggae terdoktrin dalam pikiran itu. Yang mau tidak mau untuk terus
berpikir dan bertindak dengan cara yang tidak seharusnya. Bertindak
dengan santai tanpa tanggap dengan kondisi alam di sekitar.
Pernah mendengar hutan Indonesia yang
terus menurun? Pernah mendengar bencana tanah longsor. Karang yang
mulai rusak karena bom demi mencari ikan? Atau berita hasil alam kita
yang terus dicuri bangsa asing? Kuyakin kita semua pernah tahu. Tapi
yang kita belum mengerti adalah, apakah hati kita sudah bergerak
mendengar kabar buruk itu ? Apakah hati kita sudah berusaha membawa
perubahan tentang alam kita yang semakin hancur? Inilah pesan tulisan
saya ini kawan. Pesan tentang reggaeman harus tanggap tentang
sekeliling. Bahwa bukan kita selalu menikmati indahnya sunset dan
sunrise di pantai. Tapi juga melihat tentang berapa banyak sampah yang
kita buang jika kita melewati pantai yang terkotori oleh kaleng dan
bekas makanan.
Alam menceritakan keindahannya gunung
dan hutan Indonesia yang kaya. Tapi kita manusia sering lupa. Alam
mengingatkan kita dengan bencana dan kedasyahatannya yang berbicara,
tapi masih saja kita lalai. Sederhana saja pesan buanglah sampah pada
tempatnya. Baik di pantai, di hutan atau gunung bahkan jalanan yang
kita lewati adalah langkah awal sebuah perubahan. Tidak besar mungkin.
Tapi itu hal yang sepele yang sering kita lupa. Kita tidak bisa menuju
kota Roma dalam 1 langkah. Kita perlu langkah-langkah kecil untuk
memulai tujuan kita. Begitu juga dengan menjaga alam. Selalu butuh
perbuatan kecil untuk menuju yang besar. Membuang sampah, menanam 1
pohon, menciptakan karang buatan adalah langkah kecil itu. Untuk alam
yang terjaga bagi anak cucu kita dan juga agar alam masih tertawa
ceria dengan keindahannya.
Reggae yang penuh makna, bukan hanya
sebuah musik. Tapi hati nurani yang terus terjaga. Tanggap melihat
kerusakan, tanggap melihat pembodohan, tanggap melakukan perubahan.
Merdekakan dirimu kawan, lakukan yang terbaik untuk kebaikan dengan
caramu. Jaga alammu dan suarakan cinta tanah air Indonesia. Bahwa alam
Indonesia harus dijaga, banggalah dengan alam Indonesia. Tak ada yang
salah dengan alam Indonesia. Yang salah adalah jika kita terus menutup
mata. Melihat tanah kita yang digali tanpa pertanggungjawaban.
Oleh: Aji Petty
Edit: Nusareggae Crew
Reggae, Penggugat Kekuasaan Manusia Atas Dunia
Setiap manusia memiliki hasrat untuk
menciptakan musik yang begitu indah, seperti halnya Tuhan yang kerap
membiaskan keindahan dalam ciptaan-ciptaan-Nya. Sayangnya, reggae datang
kepada-Nya di kemudian waktu. Sementara waktu itu pula, reggae tidak
hanya muncul sebagai format musik yang indah, yang juga dapat disadari
menjadi sebagai bagian dari gaya hidup. Ia tentu saja kerap menuntut
perenungan sang pengusungnya umtuk tetap mencari hal-hal terbaru yang
terkait dengan dinamika hubungan sosial dan aspek mistik yang
dimunculkan dari reggae.
Reggae bermula sebagai musik penghantar
pesan, menghibur orang lain dan demi keriangan yang ingin
dipersembahkannya. Hingga sekarang, sebagaimana dengan musik-musik
lainnya, ia tidak menghilangkan persembahan rasa dan selalu
menghubungkan rasa itu dengan akarnya. Reggae adalah genre musik yang
menggema tanpa lingkup yang membatasinya. Kekayaan musik ini telah
diterima penggemarnya hampir di semua belahan bumi.
Reggae tidak akan pernah membosankan
atau melepaskan dirinya dari isu sosial. Ia akan selalu dipenuhi oleh
materi-materi baru atau talenta yang dimiliki oleh sang musisi dan
tentunya dengan kualitas-kualitas yang konsisten. Pada akhirnya, telah
terbukti bahwa reggae telah diterima begitu lama oleh penikmatnya dari
segala umur dan dimanapun ia bergema telah membuktikan kualitas
terbaiknya diantara kelas-kelas musik dunia.
Lantas bagaimana dengan pergerakan reggae di Indonesia?
Tumbuh kembangnya reggae di Indonesia
pada umumnya hampir senasib dengan negara-negara lain. Reggae datang dan
didendangkan di telinga kita karena kesederhanaannya yang mudah untuk
kita terima dan sudah tentu ia telah menjadi komoditas yang tetap
diperhitungkan dalam industri musik. Perkembangannya memang belum merata
di tiap-tiap daerah di Indonesia. Hal ini disebabkan karena porsinya
yang kurang dalam pemberitaan media. Namun para pengusung gerakan
positif ini masih dapat kita temukan di rak-rak CD toko musik atau pun
di dunia maya dan nyata. Reggae telah hadir di Indonesia bahkan sebelum
kita mengetahuinya.
Sebagai mananya di Indonesia, kita
tumbuh di dalam masyarakat yang berkelas-kelas dengan nilai keadilan
sosial yang hanya menguntungkan kelas-kelas tertentu. Sementara itu
pula, agama tidak lagi melulu menjadi pembebas dari kedunguan dan
masalah sosial kita. Hal ini dikarenakan banyaknya oknum-oknum
menggunakan agama sebagai alat untuk mengeksploitasi atau bahkan
menteror dan membunuh. Kita semakin jarang berpikir dan berbuat adil
antar sesama, kita justru ingin diperlakukan yang adil oleh orang lain.
Menghina, menghasut, menghujat dan menghukum dengan menyampingkan aspek
kebijaksanaan adalah pemandangan yang khas terjadi ditengah-tengah
masyarakat.
Penyebabnya sangat bermacam-macam, yang
diantaranya adalah pengaruh siaran TV atau media-media lainnya yang
telah ikut menyuburkan perilaku keliru itu. Juga dunia pendidikan kita
yang tidak berfungsi dengan baik, yang hanya menciptakan pengangguran
dan mental buruh belaka. Dan yang paling utama, tentu saja sistem
politik kita yang kerap menciptakan sekat-sekat sosial itu. Masa depan
generasi kita dapat dimengerti sebagai kengerian hidup yang harus mereka
hadapi tanpa dapat dimengerti oleh mereka untuk menjadi berguna bagi
sesama (bandingkan dengan hewan liar yang hidup selaras dengan
lingkungan penyokongnya).
Dan reggae bisa menjadi salah satu
alternatif untuk memecah kebuntuan itu. Pertama kali yang harus
dilakukan dalam gerakan positif ini tentu saja dengan berhenti merusak
hidup. Dalam reggae kita diajarkan untuk mengajarkan kembali tentang
kepentingan semua makhluk untuk hidup dengan layak. Keselarasan dalam
hidup bersosial adalah energi utama yang tidak dapat tergantikan oleh
apapun, dan tentunya kita diperbolehkan untuk berbeda agama dan
keyakinan apapun karena pada dasarnya kita berpijak pada bumi yang sama
dan menatap langit yang sama. Lalu bagaimana dengan kepemimpinan? Tentu
saja kepemimpinan tetap dapat dilakukan selama itu mengarah atau menuju
pada kehidupan yang lebih baik.
Peran sang maestro Robert ‘Bob’ Marley
sebagai penghubung bagi pergerakan reggae di dunia turut diidolakan di
Indonesia, yang terbukti dari pemahaman masyarakat kita pada umumnya
yang selalu merekatkan reggae dengan namanya. Marley, sebagaimana ia
dikenal di negara lainnya, adalah manusia penting bagi pergerakan reggae
di Indonesia. Karya-karya Marley kerap menggambarkan tentang cinta
antar sesama dan persamaan hak hidup yang mana gambaran ini sering kali
pula kita harapkan muncul setiap harinya. Tema musiknya yang menuju satu
Tuhan, satu bumi dan satu derita adalah pondasi yang mengangkat reggae
mencuat sebagai penggugat kekuasaan manusia atas dunia.
Diambil dari artikel “Reggae: faith, ‘erbs n locks”, karya Gigih Wahyudi dalam KAYAMAGZ Reggaezine #2, 2007. Diedit kembali oleh nusareggae, seijin sang penulis.
Pemilihan Pengurus IRC Yang Baru
ki-ka: Iyenk Kuripasai, Dempul, Tower, Samsul, Iwan Burgertime
Di Jogja, ada suatu wadah band dan
komunitas reggae bernama Indonesia Reggae Community, atau yang lebih
dikenal dengan IRC. Organisasi yang terbentuk pada tahun 2000 ini sudah
banyak menjalankan kegiatan-kegiatan bernafaskan reggae di Jogja. Salah
satu yang terkenal adalah Kampoeng Reggae.
Untuk menguatkan roda organisasi,
akhirnya di adakan pemilihan pengurus IRC yang baru. Bertempat di O2
Cafe, pada tanggal 20 Desember kemarin diadakan konsolidasi dan
pemilihan pengurus yang baru. Dihadiri sekitar 30-an perwakilan band dan
komunitas, akhirnya terpilihlah Tower dari Djaloer Pitoe sebagai ketua,
Samsul dari The Marijans sebagai wakil ketua, dan Dempul dari Lemoniest
Skoociest sebagai sekretaris.
Selain pemilihan pengurus, peserta rapat
juga membicarakan beberapa agenda IRC ke depan. Album kompilasi Jogja
Reggae Merdeka yang tertunda, pendataan band dan komunitas anggota IRC
dan juga membahas rencana acara-acara ke depan. Isu yang terhangat
adalah adanya wacana Jogja Reggae Fest #2, dimana yang pertama dulu
berhasil dilaksanakan pada tahun 2008 lalu.
Akhirnya, kami dari nusareggae
mengucapkan selamat kepada pengurus yang terpilih. Semoga IRC ke depan
bisa membawa perubahan yang signifikan, dan turut menyemarakkan kemajuan
reggae di bumi nusantara ini. Semoga..
Liputan: WoBaL
Foto: Ferry LaPeace Man
Ras Muhamad Goncang Ethiopia
Musisi Reggae yang dikenal sebagai Duta
Reggae Indonesia, Ras Muhamad membuat semua undangan di Wisma duta KBRI
Addis Ababa mengikuti alunan dan gaya reggaenya. Pada “Inauguration of
Indonesia Langugae Class and welcoming the Reggae Ambassador” pada 12
Mei 2012, Ras Muhamad berkolaborasi dengan musisi reggae setempat dengan
menampilkan lagu-lagu yang bernuansa reggae yang mengundang para tamu
untuk bergoyang bersama mengikuti alunan khas musik reggae
Dalam sambutannya pada kegiatan tersebut
Dubes RI Addis Ababa, Ramli Saud mengatakan bahwa peresmian ini
merupakan rangkaian awal untuk memperkenalkan budaya Indonesia dalam hal
ini “bahasa” kepada masyarakat Ethiopia dengan harapan semua anggota
friends of Indonesia bisa berbahasa Indonesia, paling tidak sebagai
langkah awal mampu dan mengerti bahasa sehari-hari seperti selamat pagi
dan terima kasih
Dubes Ramli Saud juga memperkenalkan
musisi Ras Muhamad sebagai Duta Reggae Indonesia kepada seluruh
undangan. Pada kesempatan yang sama Dubes Ramli Saud diwawancarai oleh
beberapa media cetak dan televisi; Ethiopian Television 1 (ETV1), koran
harian Ethiopian Herald dan koran mingguan Media and Communication
Center-Reporter. Dalam wawancara tersebut Dubes Ramli Saud menyampaikan
bahwa kegiatan ini bersifat social gathering yang bertujuan untuk lebih
meningkatkan hubungan people to people contact, dan pengenalan budaya
antar kedua negara.
Sumber: kemlu.go.id
Sejarah BurgerTime
Siapa yang tak pernah mendengar makanan
burger? Tentu anda semua mengetahuinya. Dan nama inilah yang diambil
menjadi nama band yang dibentuk sekumpulan pemuda kampung Soboman,
salah satu daerah di pinggiran Yogyakarta. Ya, itulah band reggae
Burgertime. Mereka biasa berkumpul di salah satu rumah personelnya dan
bermain game “burgertime”, kemudian mereka membentuk band reggae yang
terinspirasi dari kegiatan kumpulan mereka sehari-hari.
Band dari kampung seni, Soboman, saat
ini terdiri dari 6 personel diantaranya Rully (vokal), Iwan (drum),
Pathub (bass), Teking (gitar), Goedel (gitar), Pur (perkusi). Mereka
memilih reggae untuk menyampaikan pesan-pesan sosial mereka.
Mereka menjadikan UB40, Alpha blondy,
dengan bob marley sebagai pengaruh mereka dalam bermusik. Lagu mereka
yang sarat pesan sosial yang biasa dilantunkan membuat band ini juga
kerap di lirik oleh masyarakat khususnya para pecinta reggae.
Tahun 2006, burgertime mengeluarkan
album pertamanya yang berjudul KAUM BURUH. Lagu-lagu di album ini
diantaranya yang paling populer kaum buruh itu sendiri, napza, becak,
disaster, dan angkuh. Salah satu video klipnya juga yang berjudul Angkuh
telah sering di putar di stasiun tv local Yogyakarta. Dalam beberapa
waktu dekat ini burgertime telah siap-siap membuat album keduanya.
Bagi yang ingin mengenal lebih jauh atau booking band ini, datang aja langsung ke Soboman Yogyakarta. Atau kontak ke hp manajemen burgertime: 087839911187
Sejarah Steven Jam
Steven Jam adalah sebuah konsep solo
beraliran musik Reggae, dengan album title “Feel The Vibration”,
merupakan album yang berisi 11 lagu mengangkat tema keseharian, sosial,
dan cinta. Semua lagu dalam album ini adalah ciptahan Steven Nugraha
Kaligis (vokalis Steven & Coconutreez). Konsep dasar album ini
adalah Reggae namun diberikan sentuhan musik modern, seperti Pop, Rock,
dll sehingga kiranya dapat diterima oleh segala lapisan. Referensi album
ini diantaranya adalah Big Mountain, Sublime, 311, dan Bob Marley.
Ide atau terealisasinya dari pembuatan
album ini memakan waktu 6 bulan sejak bulan Maret 2010 dengan dibantu
oleh beberapa musisi lama baik musisi Reggae maupun musisi lainnya
diantaranya adalah Iyus Rastafara, Iyek, Getto, Aco, Teguh Coconutreez,
Indha, Boy, Deny Monkey Boots, Egi Tipe X, Anto Tipe X, Ewin Kunci,
Odit, Aksa Pasukan Lima Jari, Nyonyo Marjinal, Edwin Monkey Boots, Dony
Boys n Roots, Erick May, Rama BB, dll. Proses tracking dan mixing
dilaksanakan di 267 studio.
Dalam pemilihan lagu unggulan untuk
dijadikan video klip, pemilihannya juga disesuaikan dengan titel album.
Video klip pertama dengan judul kagu “Sangat Menyenangkan” disutradarai
oleh Anton Ismael. Menggambarkan suatu semangat untuk memperoleh sesuatu
yang telah hilang dengan insert – insert parodi.
Untuk mengetahui perkembangan Steven Jam silahkan cek link berikut ini : Facebook, Myspace, Twitter, dan Koprol.
Pasang Nada Sambung Pribadi (NSP) dari album Feel The Vibration, untuk terus mendukung dan mensupport Steven Jam. Info NSP.
Contact Person : 08788428040 – 08151843937
Sejarah Amtenar
Salah satu pulau indah dan menjadi daya
tarik para wisatawan di negeri ini adalah pulau Lombok. Nah, kalau
berbicara soal reggae di Lombok, maka Amtenar merupakan sebuah band yang
menarik untuk dibahas. Ya, Amtenar memang salah satu band reggae
terkenal dari pulau tersebut.
Band ini pada mulanya bernama OP BOX
pada sekitar tahun 2007. Baru pada awal 2009, band ini berganti nama
menjadi Amtenar. Menurut penuturan Igor (bassist) kepada kami, Amtenar
diambil dari bahasa Belanda, yang berarti pejabat atau pegawai
pemerintahan. Ya memang seluruh personel Amtenar bekerja sebagai PNS di
Pemkot Mataram.
Selain nama, ternyata Amtenar juga
mengalami perubahan warna musik. Pada awalnya, mereka memang menggarap
musik pop rock. Bahkan, pada saat itu mereka berhasil merilis album pop
rock pada tahun 2009, SILATURAHMI CINTA. Dalam album ini, diselipkan
sebuah lagu dengan alunan reggae, yaitu lagu berjudul “Lombok I Love
You”.
Siapa yang mengira jika album ini
diapresiasi dengan baik oleh penikmat musik, terutama lagu “Lombok I
Love You”. Atas desakan publik dan melihat kesuksesan single “Lombok I
Love You”, akhirnya mereka beralih ke reggae sebagai warna musiknya.
Sebagai bukti eksistensi mereka di reggae, mereka pun mengeluarkan album
kedua, ”Kau dan Warnamu”. Salah satu hits di album ini adalah “Stay
With Your Love”, yang konon mendapat apresiasi dari Tony Q Rastafara dan
juga Stevan Kaligis (Tepenk).
Band ini mempunyai formasi sebagai
berikut: Wen (vokal), Denny (gitar) Ovi (Synthesizer) Didit (gitar),
Koes (drum) dan Igor (bass), Simon (keyboard) dan Ufy (Backing Vocal),
Dan untuk bermusik, mereka di pengaruhi juga oleh musisi-musisi lokal
maupun internasional. Sebut saja Bob Marley, UB 40, Iwan Fals, Slank,
Selain bermusik dan juga mengeluarkan
album, mereka juga ada harapan dengan musik reggae ini. Mereka berharap
reggae di Indonesia bisa lebih berkembang dengan warnanya sendiri,
menemukan bentuknya sendiri. Dan tentu saja lebih bisa memasyarakat,
dengan tetap membawa kekuatan reggae yaitu kritik-kritik
sosial,perjuangan, nasionalisme dan cinta yang mendidik. Sebuah harapan
yang tentunya senapas dengan tujuan nusareggae.
Bagi anda yang ingin mengenal lebih
dekat dengan Amtenar, bisa datang ke: V3e management, Jalan Barito I
no.34 Perumnas Tanjung Karang Ampenan Mataram-NTB. Dengan contact
person: NOVI 08179430192, IGOR 082144300100. Atau bisa juga melihat akun
Facebook mereka.
Sabtu, 02 Juni 2012
Sejarah Redwine Coolers
Band asal Rajagaluh ini terbentuk tahun 2005. mereka memilih
musik genre reggae sebagai yel untuk meneriakkan persatuan, persetaraan dan
damai. rasanya tidak banyak band-band seperti yang mereka usung, di Indonesia
sendiri band beraliran reggae belumlah banyak. disamping memuat sejarah eksotis
dari para pendahulu mereka seperti Bob Marley, sublime, the wailers dan lain
sebagainya, genre ini punya atmosphere angin pantai, keberhasilan mencipta
ketenangan akan kedamaian diri, beach party dan sejenis itu.
bukan hanya sebagai sebuah band saja, Red Wine Coolers juga bagian dari sebuah komunitas kreatif bernama Wajah Workshop. personelnya adalah pendul areu (vokal), rizky (vokal), aweweng (guitar) jable (guitar), ankiw(bass), yoseph(drum) angga (keyboard,saxophone), ucok (jimbe,pecussion,) comeet(jimbe,percussion), rendi abreng (jimbe,percussion,kendang).
tema lagunya juga sederhana, lebih mewacanakan pengangkatan kedaerahan sebagai simbol pengenalan sebuah letak geografis, pengakuan letak sejarah sebagai artefak feodalisme masa lalu dan kerajaan galuh (dalam lagu berjudul sadarehe) lagu itu juga hasil dari musikalisasi puisi dari seorang penyair sunda wanita terkenal, hhmmmm....saya lupa lagi namanya siapa, tapi yang jelas dan menarik untuk disimak adalah lagu mereka berbahasa sunda, sebuah nilai dekontruksi ditangan Red Wine Coolers dari reggae sesungguhnya.
bukan hanya sebagai sebuah band saja, Red Wine Coolers juga bagian dari sebuah komunitas kreatif bernama Wajah Workshop. personelnya adalah pendul areu (vokal), rizky (vokal), aweweng (guitar) jable (guitar), ankiw(bass), yoseph(drum) angga (keyboard,saxophone), ucok (jimbe,pecussion,) comeet(jimbe,percussion), rendi abreng (jimbe,percussion,kendang).
tema lagunya juga sederhana, lebih mewacanakan pengangkatan kedaerahan sebagai simbol pengenalan sebuah letak geografis, pengakuan letak sejarah sebagai artefak feodalisme masa lalu dan kerajaan galuh (dalam lagu berjudul sadarehe) lagu itu juga hasil dari musikalisasi puisi dari seorang penyair sunda wanita terkenal, hhmmmm....saya lupa lagi namanya siapa, tapi yang jelas dan menarik untuk disimak adalah lagu mereka berbahasa sunda, sebuah nilai dekontruksi ditangan Red Wine Coolers dari reggae sesungguhnya.
sekarang lebih banyak Gigs yang mereka datangi sebagai Guest
star, ini memunculkan indikasi tentang paradigma tentang genre musik reggae
yang mulai banyak diminati
masyarakat. semoga saja Album mereka bisa kita nikmati yah...Amin.
contact RED WINE COOLERS: 085624 864 866 - 081222 097 471
masyarakat. semoga saja Album mereka bisa kita nikmati yah...Amin.
contact RED WINE COOLERS: 085624 864 866 - 081222 097 471
Sejarah Another Project
Apa yang anda pikirkan bila mendengar kata
Cirebon? Tentu sebagian besar akan menjawab kota udang, pantura, stasiun
kejaksan, grage. Nah mulai saat ini, jika anda ditanyakan tentang yang terkenal
dari Cirebon. biasakan anda menjawab: Another Project! Ya, Another Project
merupakan salah satu band reggae asal Cirebon. Band ini terkenal dengan jargon
“Indonesian Rebel Reggae Revolution“.
Another Project berdiri sekitar pertengahan 2005.
Mereka membawakan reggae terinspirasi oleh karya-karya hebat Bob Marley.
Menurut mereka, reggae itu mempunyai beatnya aja musik ini sanggup membius
semua orang untuk berdansa. Selain itu, reggae menurut mereka adalah musik
rakyat. Itulah hal yang paling mendasar bagi mereka untuk memilih reggae
sebagai wujud apresiasi mereka dalam berkarya.
Another Project memiliki formasi Guntur OPHAY
Soekarno (vocal /provoke/gitar), CEPE Hendrix (lead gitar/backing vocal),
Mr.Opik Stones Pisan (low lowin’ pumpkin bass/backing vocal) dan juga
RAKA rako dan Choleez (backing vocal). Bicara karya, mereka sudah meluncurkan
EP perdana mereka pada tahun 2010. Dalam EP tersebut, terdapat 5 buah lagu
karya mereka: Against The World, Just A
Friend, What Is A Revolution, Living
In The Big City dan juga N.A.D.I.
Musik mereka banyak terpengaruh oleh Bob
Marley,Jim Morisson,Tony Q Rastafara, Alpha Blondy, Bad Brain, Ken Bothe,
Katchafire , Iwan Fals, Bob Marley,Jim Morisson,Tony Q, Alpha Blondy, Bad
Brain, Ken Bothe, Katchafire , Iwan Fals, Gregory Isaacs, Ras Muhamad, Shore
dan masih banyak lagi.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang band ini,
anda dapat mengunjungi “base camp” mereka di Jl. Sunan Gunung Jati Gang Al
Falah nomer 57 rt 12/03. Atau dapat menghubungi Koekoet (08889550013 –
0231 224895). Atau bisa juga mengunjungi mereka di dunia maya, pada akun Myspace,
Reverbnation,
Twitter dan juga Soundcloud mereka.
Sejarah Bamburasta
Sekilas info sejarah BAMBURASTA? begini
ceritanya mas bro, langsung aja yah he… Jadi gini nama BAMBURASTA itu
pemberian dari teman deket BAMBURASTA sebut aja “Mr D” bisa di bilang juga udah
di anggap keluarga BAMBURASTA. Kemudian, ketika semua personilnya mendengarkan
kata “BAMBURASTA” itu, semua personilnya pun langsung merundingkan nama
“BAMBURASTA” tersebut , dan akhirnya teman – teman juga sepakat nama band nya
“BAMBURASTA”. Dan BAMBURASTA langsung di proklamirkan tepatnya di Desa Suci
pada tanggal 26 Februari 2008. mas broo mau tau kenapa namanya BAMBURASTA. Kita
jelaskan pohon BAMBU dulu yah mas bro. “giniloh mas bro hehe “ kita tak pernah
sadari, ketika kita melihat tumbuhan, setelah kita mengamati lebih dalam lagi,
“masyallah mas bro”, tumbuhan juga punya arti atau sifat yang benar – benar
bermanfaat bagi kehidupan kita sehari – hari. kalo kitanya benar – benar
mengamatinya. Coba kalian lihat & perhatiin pohon BAMBU, pasti pohon BAMBU
tumbuhnya itu selalu bersama ( mengumpul ), meskipun batangnya itu berbeda –
beda ukuranya, ada yang kecil sampai yang besar,dari yang pendek sampai yang
tinggi,itu selalu bersama dan tumbuhnya juga selalu mengumpul & tak
berjauhan. Jadi kita mengambil kesimpulan atau arti dari pohon BAMBU tersebut
itu bagi kami yaitu simbol “KEBERSAMAAN ”kata bamburasta. “ begitu sekilas
ceritanya mas bro “. Oh iya……..personil BAMBURASTA sendiri mencoba menata &
mempelajari dari sifat pohon BAMBU tersebut, ketika ada perbedaan dari segi
fisik,materi,dan lain –lain.. Seenggahnya kita harus saling menghormati satu
sama lain,(“jangan saling EGOIS yah mas bro hehe ). Insyallah kalo kita menjaga
etika nya dengan baik pasti tumbuh rasa kebersamaan yang kokoh & tujuan
misinya , visinya kita akan terwujud yang penting kita yakin, sabar, ada
keinginan mau belajar, berdoa & meminta sama ALLAH swt, TETAP SEMANGAT.
(amin) Nah sekarang kita menjelaskan tentang “ RASTA “ nya mas bro. Begini
ceritanya mas bro. Banyak pendapat tentang RASTA itu ? tapi kata RASTA menurut
BAMBURASTA sendiri yaitu pecinta musik REGGAE yang tidak memandang RAS, RAS
disini yang berarti jangan pernahlah membedakan satu sama lain, contohnya dari
segi fisiknya,dari segi subkultul ekonominya, martabatnya dan sebagainya.
Karena “PERBEDAAN “ itu sangat indah & berwarna, jadi kita tuh semua sama
dan harus lebih bersatu & damai mas bro…. Jadi kita mengambil kesimpulan
BAMBURASTA yaitu “ KEBERSAMAAN TANPA PERBEDAAN “. begono mas brooooo… Nah
sekarang kami menuju ke GENRE atau aliran nya BAMBURASTA….. Mau tau mas brooo…
Yumariiiii….BAMBURASTA mengambil genre atau aliran musiknya yaitu REGGAE yang
pastinya mas bro??? nah sebelumnya pengen curhat sedikit aja neh mas broo
tentang genre REGGAE. genre REGGAE itu bermacam – macam jenisnya, yah
misalnya ada genre REGGAE JAMAICAN SOUL, DUB dan masih banyak yang lain nya,
tapi tetep ROOT (akar) REGGAE mas brooo… Kemudian kalo BAMBURASTA sendiri
mengambil genre atau aliran musiknya yaitu “REGGAE GENERATION” sebelumnya neh
genre asli hasil dari ide BAMBURASTA sendiri?? kenapa mengambil genrenya REGGAE
GENERASI?? Mau tau mas broooo…yuuumariii… Jadi gini mas broo.. kami menjelaskan
sedikit tentang REGGAE nya waktu masa nya Bob Marley …. “Reggae sendiri adalah
kombinasi musik dari iringan tradisional Afrika, Amerika dan Blues serta Folk
(lagu rakyat) Jamaika. permainan drum diambil dari ritual Rastafarian ( upacara
adat ) yang cenderung mistis dan sakral, karena itu temponya akan lebih kalem
Kata orang jamaika musik reggae itu lebih mencondong ke ritem yang ‘dibalik’
dan jalinan bass yang menonjol. Dan bertitik berat pada masalah sosial, politik
serta pesan manusiawi”. Nah tapi kalo BAMBURASTA sendiri mengkemas REGGAE
nya itu lebih ke style generasi BAMBURASTA sendiri, lamun bahasa cirebone (“
gayae bamburasta dewek” ), jadi generasi BAMBURASTA itu REGGAE nya ga’ ke Bob
Marley bangetlah. Disini BAMBURASTA reggae nya mencoba menggabung –
gabungkan atau mengkombinasikan antara genre REGGAE sama genre lain nya seperti
SKA, ROCKSTEADY, BLUES, JAZZ, ROCK, dan sebagainya. kenapa kami mencoba
seperti itu, “yah pengen punya IDENTITAS aja & supaya lebih berwarna REGGAE
nya, terus biar lebih bersatu juga, antara genre REGGAE dangan genre lain nya,
tapi tetep ko’ ROOT nya BAMBURASTA itu yang pasti“ REGGAE “.dan BAMBURASTA
selain menggabung – gabungkan genre, BAMBURASTA juga kemasan lyric atau cerita
lagunya lebih kerealita yang ada, dari masalah sosial, cinta, politik,pesan
manusiawi,dan sebagainya. Oyah neh mah cuman pengen sedikit curhat aja
mas broo” adalah yang bilang gini ke BAMBURASTA,ko personil BAMBURASTA ga ada
yang GIMBAL katanya “REGGAE”. Neh mah cuman pengen ngasih tau ajalah
kesemuanya, bagi BAMBURASTA, REGGAE itu ga’ mesti gimbal lah , yang penting
cukup “ GIMBAL DI HATI aja “. jadi ini lah “REGGAE GENERASI BAMBURASTA” .mas
broo….jadi kita mengambil kesimpulan nya”walaupun berbada- beda kita harus
bersatu, dan lebih bisa menghormati satu sama lain nya.(” PEACE ,LOVE ,UNITY ,
RESPECT ). “JAYALAH REGGAE INDONESIAKU”..ONE LOVE ONE HEART ONE SOUL.
Artis yang Kami Juga Sukai
Robert Nesta Marley, Tony Q Rastafara, Shaggy Dog, Souljah. dll
Personil :
|
Vocalis 1 : Uzan
Vocallis 2 : Ikka Gitaris : Eby Bassis : Mario Keyboardist : yandi Drumer : Jaka BackingVoc : 1. Awod 2.Alin 3. ijal |
Alamat : Desa Suci Kec.Mundu Kab.Cirebon
Jawa Barat Indonesia
Contac Person : Dasa 085295701403 ( manager )
Contac Person : Dasa 085295701403 ( manager )
Langganan:
Postingan (Atom)